Bambu Kuning dan Bambu Petung Sang Penyelamat dan Pelindung
TUGAS MATA KULIAH HERBA DAN PERDU
Dosen : Atus Syahbudin
Kayu dan bambu tidak bisa lepas dari kehidupan kami, karena kayu atau kayun berarti pikiran dan bambu atau tieng berarti tingkah (perilaku). Jadi, kami tidak mungkin bisa hidup tanpa bambu.” (I Nengah Regig, Wakil Bendesa Iseh, Karangasem, Bali)
Salah satu filosofi tersebut menggambarkan betapa bermanfaatnya bambu bagi kehidupan umat manusia. Memang benar, semua bagian bambu dapat dimanfaatkan. Mulai dari akar, batang, hingga daun. Pemahaman saya tentang manfaat bambu semakin bertambah setelah mengikuti workshop Hasil Hutan Bukan Kayu dengan salah satu pokok pembahasannya adalah bambu. Workhop tersebut berlangsung di Bambu Nusa Verde dan BambuBos.
Sebagai masyarakat awam, bambu banyak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan. Gambar dibawah merupakan Kantor BambuBos yang berada di daerah Cebongan. Seluruh material yang digunakan untuk mendirikan bangunan tersebut berasal dari tanaman bambu.
Kantor BambuBos yang berada di daerah Cebongan
Bambu yang banyak digunakan untuk konstruksi bangunan adalah Bambu Petung (Dendrocalamus asper (Schultes f.) Backer ex Heyne). Bambu jenis ini sangat mudah ditemui karena dapat tumbuh disemua jenis tanah. Pemanenan bambu dapat dilakukan pada umur 3 tahun dengan tinggi antara 20-30 m. Bambu Petung memiliki ketebalan dinding bambu yang sesuai untuk konstruksi bangunan sehingga bangunan yang dibuat akan kokoh dan lebih awet.
gotong-royong menghela rangka jembatan di Davao. (Andrea Fitrianto, 2011)
|
Selain terkenal kokoh, Bambu Petung juga memiliki tingkat kelenturan yang bagus sehingga mudah dibentuk. Sebagai contoh dalam pembuatan jembatan Davao. Jembatan Davao merupakan jembatan bambu modern pertama di Filipina yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat di sana dengan arahan dua teknisi dari BambuBos yaitu bapak Suyadi dan Sunarko.
Setelah membahas manfaat bambu yang umum digunakan masyarakat untuk material mendirikan tempat perlindungan, mari kita lihat manfaat lain bambu yang masih jarang digunakan. Manfaat tersebut adalah sebagai bahan baku obat.
Pada saat itu saya diberi kesempatan bertemu dengan bapak Kasmudjo, seseorang yang sangat menguasai seluk beluk bambu. Beliau memberi sedikit ilmunya kepada saya mengenai Pendayagunaan Bambu. Dari Beliau jugalah saya mengetahui manfaat dan khasiat yang luar biasa besarnya bagi tubuh manusia. Bambu tersebut adalah bambu kuning.
Biasanya bambu kuning banyak dijumpai di sekitar pekarangan rumah sebagai hiasan atau pagar saja. Namun semakin berkembangnya teknologi, manusia melakukan explorasi terhadap bambu kuning untuk mengetahui manfaat lain yang dimiliki jenis bambu tersebut.
Rumpun Bambu Kuning di halaman kantor Bambu Nusa Verde Cangkringan
|
Bambu merupakan tanaman khas dari negeri China. Di daerah tersebut, penggunaan bambu sebagai tanaman obat sudah tidak asing lagi. Bambu Kuning digunakan untuk mengobati dan menyembuhkan infeksi karena ternyata memiliki kandungan potassium yang rendah kalori. Tidak hanya itu, Bambu kuning juga memiliki kandungan zat flavonoid, yang berfungsi sebagai obat penyakit lever. Menurut sinse Mochamad yusuf, ahli pengobatan Cina di Sukabumi, jawa barat, daun bambu yang ada di Indonesia dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai obat untuk meredakan asam urat. Denagn sering mengkonsumsi daun bambu, maka akadar asam yang terdapat di dalam tubuh menurun, dikarenakan kandungan zat pada daun bambunya yang kaya flavon. Selain sebagai salah satu sumber antioksidan, flavon juga berperan dalam menghambat oksidasi xantin menjadi asam urat.
Dari beberapa manfaat yang telah di jelaskan diatas, sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa bambu. Hampir semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia dapat di permudah dengan bantuan bambu. Tidak ada alasan lagi untuk tidak bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan tanaman serbaguna tersebut. Dan kita sebagai manusia, seharusnya tidak hanya tau menggunakan saja tetapi juga harus tau bagaimana melestarikannya.
Daftar Pustaka
Fitrianto, A. 2014. Arsitektur Rizoma. Tersedia di http://membacaruang.com/arsitektur-rizoma/. (22 Maret 2016).
Kasmudjo. 2013. Rotan dan Bambu (Kelapa, KElapa Sawit, Nipah, Sagu Potensi dan Daya Guna). Cakrawala Media. Yogyakarta.
SNI 8020:2014. Kegunaan bambu. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Yani, Ariefa Primair. 2014. Keanekaragaman Bambu dan Manfaatnya Di Desa Tabalagan Bengkulu Tengah. Jurnal Gradien Vol.10 No. 2 Juli 2014 : 987-991.
http://www.bestbudidayatanaman.com/2014/01/Bambu-Kuning-Memiliki-Manfaat-dan-Khasiat-yang-Luar-Biasa.html (22 Maret 2016).
http://www.bambubos.com (22 Maret 2016).
Recent Comments